
Motivasi yang diberikan oleh pelatih asli Indonesia, Herry Iman Pierngadi atau biasa disebut Herry IP, ikut mendorong pasangan ganda putra Malaysia, Aaron Chia dan Soh Wooi Yik, untuk menyabet juara di Kejuraian Asia Tahun 2025.
Gandaputera yang sebelumnya berada di peringkat keenam dunia mengalami kekalahan memprihatinkan di ronde awal All England Open 2025.
Namun, secara luar biasa membalikkan situasi dan menutup masa tunggu 18 tahun Malaysia untuk menyabet gelar juara Asia.
Di partai puncak, Chia/Soh berhasil menumbangkan pasangan peringkat 16 dunia Chen Boyang/Liu Yi dengan skor 21-19, 21-17 di Ningbo Olympic Sports Center pada hari Minggu (13/4/2025).
Choong Tan Fook dan Lee Wan Wah merupakan pemain Malaysia terakhir yang berhasil menyabet gelar juara Asia tahun 2007.
Keberanian ini merupakan kesuksesan pertama bagi Herry IP sejak menjabat sebagai pelatih kepala untuk ganda putra di Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) setelah mengambil alih posisi dari Tan Bin Shen pada bulan Februari.
Herry mendapatkan penawaran dari BAM setelah gagal dimasukkan ke dalam tim pelatih pusat PBSI pada tahun 2025.
“Awalnya, saya berterima kasih kepada BAM yang sudah menunjuk saya sebagai pelatih bagi para pemain ganda putra Malaysia,” ujar Herry seperti dikutip oleh Akulturasidari The Star.
Gagal di All England lantaran Aaron terkena cedera bahu.
Setelah itu, orang tersebut mengikuti program pemulihan, dan saya pun memberikan dorongan serta semangat kepada dia bersama Wooi Yik.
Saya beritahu mereka agar mengubur masa lalunya dan marilah kita mencoba sekali lagi, dengan fokus penuh siap-siaplah untuk pertandingan Kejuaraan Asia tersebut.
Mengenai laga lawan Chen/Liu, Herry—yang sebelumnya sempat jadi mentor bagi para pemain ganda putra PBSI—menyebut bahwa pasangan unggulan nomor 1 nasional Malaysia dalam disiplin ini mengeksekusi taktik mereka dengan apik.
“Dalam permainan awal, Aaron/Wooi Yik mengimplementasikan taktik yang telah kita susun dengan baik,” kata Herry IP.
Walaupun ketat, pertandingan berlangsung sesuai dengan rencana. Permainan kedua tak kalah pentingnya, dan pasukan China merubah strategi mereka.
Aaron dan Wooi Yik menyaksikan pertandingan lawan. Mereka sempat ketinggalan dengan skor 8-11, kemudian saya menyarankan agar mereka memainkannya sebagaimana biasa dalam sesi latihan (dan strategi tersebut sukses].
Chia/Soh tetap tenang ketika menghadapi kekalahan mereka di semi final ganda putra unggulan pertama, Liang Wei Keng/Wang Chang.
Chia/Soh perlu bersabar selama tujuh bulan agar dapat mengimbangi catatan head-to-head mereka usai kalah memprihatinkan di babak semifinal Olimpiade Paris.
Pasangan unggulan dari akademi olahraga Malaysia itu berhasil memenangkan laga dengan angka 21-12 dan 21-14, selesai hanya dalam durasi 31 menit. Pertandingan ini terjadi di Ningbo Olympic Sports Center, Tiongkok, pada hari Sabtu, tanggal 12 April 2025.
Chia/Soh juga memakamkan harapan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di babak perempat final.
Hasil itu mengukuhkan penampilan final kedua mereka di Kejuaraan Asia usai meraih posisi runner-up tahun 2022.
Yang membuat momen itu menjadi luar biasa adalah hadirnya pelatih ganda utama nasional Malaysia, Herry Iman Pierngadi atau dikenal sebagai Herry IP.
Herry IP dijuluki “The Magician” dan pengaruhnya sangat mencolok pada penampilan luar biasa dari kedua belah pihak itu.
“Chia mengatakan bahwa mereka merasa lebih cemas dan stres saat Olimpiade,” seperti yang dikutip dari News Straits Times setelah wawancara dengan CGTN.
Namun, kita tetap tenang pada hari ini. Kita bermain dengan lebih santai dan leluasa.
Soh memuji kesetiaan dan taktik mereka menghadapi Liang/Wang.
“Berdasarkan keseluruhan permainannya, kami bermain dengan cukup konsisten sementara tim lawan melakukan banyak kekeliruan,” ujar Soh
Memanfaatkannya, kita mengandalkan kelebihan kita yang ada pada serangan, sekaligus pertahanan tim kita juga kuat.
Chen/Liu memberikan kejut besar di babak perempat final setelah mengalahkan pasangan berperingkat kedua dunia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani dari Malaysia.
Chen/Liu berhasil mengalahkan pasangan yang berada di peringkat ke-14 dunia, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, di babak semifinal dengan skor akhir 13-21, 21-18, 21-12 setelah pertandingan sengit berlangsung selama 63 menit.