Megawati Tetap Terpatri di Hati Ko Hee-jin, Pelatih Red Sparks Kesulitan Move On


Akulturasi

Nama Megawati Hangestri sepertinya tetap teringat oleh pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin.

Ko Hee-jin menyatakan bahwa dia masih merasakan kesulitan
move on
dari Megawati.

Sebenarnya, Megawati dapat disebut sebagai harta karun untuk Red Sparks.

Dalam dua tahun bermain untuk Red Sparks di Liga Voli Korea, Megawati yang dipilih melalui kuota pemain Asia menunjukkan performa luar biasa.

Di musim 2023/2024, Megawati membawa Red Sparks finis sebagai peringkat tiga.

Pada musim 2024/2025, Megawati sukses mencapai babak final namun harus puas dengan kekalahan setelah dikalahkan oleh Pink Spiders dan tidak menjadi pemenang.

Meski gagal memberikan gelar juara, Megawati menjadi pemain yang menyumbang poin terbanyak untuk Red Sparks musim ini.

Apabila dijumlahkan, atlet yang memiliki julukan Megatron tersebut mengumpulkan total 1.020 angka untuk tim Red Sparks.

Total poin tersebut Megawati cetak dari babak reguler hingga championship.

Sepanjang babak reguler, Megawati mencetak 802 poin.

Selanjutnya pada babak final, Megawati meraih 218 angka.

Sebanyak 65 angka dicatatkan selama pertandingan semi-final (play-off) menghadapi Hyundai Hillstate.

Kemudian di pertandingan terakhir menghadapi Pink Spiders, Megawati berhasil menyumbang 153 angka.

Jika dihitung secara total, Megawati menjadikan pemain dengan performa paling produktif.

Megawati justru mengungguli prestasi Kim Yeon-koung, idola dirinya sendiri, di mana Kim Yeon-koung adalah pemain unggulan dari tim Pink Spiders.

Penampilan memukau Megawati itu yang tetap teringat di benak Ko Hee-jin.

Pada saat prosesi seleksi tim voli Korea untuk liga Asia kemarin, Ko Hee-jin menyatakan bahwa dia masih berkeinginan untuk mendaftarkan nama Megawati.

Padahal kenyataannya, Megawati tidak terdaftar di sana.

“Saya berkeinginan untuk menghubungi Mega, walaupun dia tak terdaftar dalam tim,” ungkap Ko Hee-jin, demikian dilansir.
MyDaily.

Kemudian Ko Hee-jin mengingat kembali saat pertandingan final babak kelima.

Pelatih yang berumur 45 tahun tersebut menginginkan semua anggota tim untuk mendukung Megawati.

Dia mengakui peranan penting Megawati dalam kesuksesan Red Sparks yang berhasil mencapai babak final.

“Kami perlu mendukung Mega. Dia sudah mengantarkan kami jauh ke dalam proses ini,” kata Ko Hee-jin.

Akan tetapi, tidak dapat disangkal bahwa Megawati kurang berhasil dalam mendukung Red Sparks mencapai puncak Liga Voli Korea.

Liga Voli di Korea telah usai, hubungan Mega dan timnya Red Sparks pun ikut terputus.

Meskipun telah menerima penawaran, Megawati memutuskan untuk tidak menggulung kembali kontraknya dengan Red Sparks.

Atlet snowboarder yang berumur 25 tahun tersebut memutuskan kembali ke tanah air demi berkumpul dengan anggota keluarganya.

Meskipun demikian, Megawati tetap memiliki kesempatan untuk kembali memperkuat Red Sparks di kemudian hari.

Itu yang disampaikan Megawati ketika melakukan wawancara dengan SBS Sports di Bandara Incheon, pada hari Kamis (10/4/2025).

Bila memang jodoh dan sesuai, pasti akan kembali bersama.

“Tetapi saya pun tidak mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, dan saya juga tak paham tentang rencana Tuhan untuk esok hari,” ujar Megawati dalam klip wawancara yang diposting oleh kanal YouTube SBS Sports.

Untuk menggantikan Megawati, Red Sparks memilih pemain tim nasional bola voli wanita Thailand, Wipawee Srithong.

Sementara itu, Megawati sudah kembali ke Indonesia.


(Akulturasi/Isnaini)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu Juga Mungkin Suka