
Akulturasi
Anggota Komisi III DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, mengomentari kedatangan beberapa menteri dalam tim Prabowo Subianto di Solo untuk berjumpa dengan Joko Widodo (Jokowi).
Merespon perkara tersebut, PKB menghimbau agar masyarakat tidak menjadikan politik sebagai latar belakang dalam menilai tindakan beberapa anggota kabinet Presiden Prabowo Subianto yang berkunjung ke kediaman Jokowi.
Menurutnya, kedatangan beberapa menteri dari tim Prabowo di Solo hanyalah untuk melaksanakan tradisi halal bihalal.
Anggota PKB tersebut mengharapkan agar masyarakat memiliki pandangan yang optimis, dimana pertemuan tersebut hanyalah tempat untuk menjalin tali persaudaraan.
“Biarkan saja, kita tak perlu menjadikan acara halal bihalal sebagai topik politis. Masyarakat umum telah mampu mengenali dengan jelas apa yang tulus dan apa yang tidak.Mana yang merupakan agenda politik,dan mana yang sebenarnya adalahacara halal bihalal,” ungkap Jazilul di area gedungparlemen, Jakarta,Senin(14/4/2025).
“Lantaran saat ini media sosial sangat hebat, maka manfaatkan sisi baiknya saja untuk masa mendatang. Mengapa harus ada larangan bagi seorang menteri melakukan silaturahmi? Tidak masalah, semua orang bisa melakukannya,” katanya.
Jazilul Fawaid pun menyangkal eksistensi pandangan “matahari kembar” dalam lingkup pemerintahan Prabowo.
Terjadinya dua pemimpin dikatakannya mustahil karena bertentangan dengan undang-undang dasar.
“Dalam undang-undang dasar kita tak terdapat istilah matahari kembar. Tak ada hal seperti itu. Yang tersedia adalah presiden bersama wakil presiden. Bila dikatakan sebagai matahari kembar, maka tidak demikian. Sebab aturan tersebut bukan berarti kembar, melainkan pada posisi presiden,” jelas Jazilul.
Sebelumnya, PKS menganggap bahwa kunjungan beberapa menteri yang dekat dengan Prabowo ke kediaman Jokowi dapat memicu spekulasi negatif.
Politikus dari PKS, Mardani Ali Sera, menganggap bahwa kedatangan beberapa menteri dari Kabinet Merah Putih tersebut bisa menciptakan kesan seperti ada “dua matahari” bersama-sama.
“Bagaimanapun presiden kita adalah Pak Prabowo, dan beliau telah mengungkapkan tekadnya, kemampuan serta komitmen yang dimilikinya. Saya rasa Pak Prabowo pun tak terganggu saat salah satu mentornya mendekati Pak Jokowi,” ungkap Mardani seperti dilansir Kompas.com pada hari Jumat, 11 April.
(*)