
Akulturasi
, JAKARTA – Berikut di bawah terdapat pembaruan mengenai 144 penyakit yang dik Cover oleh asuransi tersebut.
BPJS Kesehatan
pada bulan April 2025. Penyakit yang terdaftar di luar itu tidak akan tertanggung oleh BPJS.
Sebagaimana telah disebutkan, BPJS Kesehatan merupakan komponen penting dalam sistem jaminan sosial nasional dengan tujuan utama melindungi kesejahteraan kesehatan penduduk di Indonesia.
Mulai tahun 2014, undang-undang telah mengatur bahwa seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) harus terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Dengan mengikuti BPJS Kesehatan, orang dapat memperoleh layanan kesehatan tanpa biaya atau gratis.
Walau demikian, penting untuk dipahami bahwa tidak seluruh penyakit akan dibayar oleh BPJS Kesehatan. Penyakit-penyakit berikut adalah beberapa dari kondisi-kondisi yang dicakup.
Selanjutnya…
Daftar Penyakit yang Dikover oleh BPJS Kesehatan
66. Parafimosis
67. Sindrom kekeluaran genital (Gonore dan non gonore)
68. Peradangan pada jalur kencing bagian bawah
69. Vulvitis
70. Vaginitis
71. Vaginosis bakterialis
72. Salphingitis
73. Kehamilan normal
74. Aborsi spontan komplet
75. Kekurangan zat besi dalam tubuh selama masa mengandung dapat menyebabkan anemia
76. Perpecahan perineum derajat ½
77. Abses dari folikel rambut atau kelenjar sebaceous
78. Mastitis
79. Cracked nipple
80. Inverted nipple
81. Diabetes Mellitus jenis 1
82. Kencing manis jenis 2
83. Hipoglikemi ringan
84. Malnutrisi energi protein
85. Defisiensi vitamin
86. Defisiensi mineral
87. Dislipidemia
88. Hiperurisemia
89. Obesitas
90. Anemia defiensi besi
91. Limphadenitis
92. Demam dengue, DHF
93. Malaria
94. Leptospirosis (tanpa komplikasi)
95. Reaksi anafilaktik
96. Ulkus pada tungkai
97. Lipoma
98. Veruka vulgaris
99. Moluskum kontangiosum
100. Herpes zoster tanpa adanya komplikasi
101. Morbili tanpa komplikasi
102. Varicella tanpa komplikasi
103. Herpes simpleks tanpa komplikasi
104. Impetigo
105. Impetigo ulceratif (ektima)
106. Folikulitis superfisialis
107. Furunkel, karbunkel
108. Eritrasma
109. Erisipelas
110. Skrofuloderma
112. Lepra
112. Tahap 1 dan 2 dari penyakit sifilis
113. Tinea kapitis
114. Tinea barbe
115. Tinea facialis
116. Tinea corporis
117. Tinea manus
118. Tinea unguium
119. Tinea cruris
120. Tinea pedis
121. Pitiriasis versicolor
123. Candidiasis mucocutan ringan
123. Cutaneus larvamigran
124. Filariasis
125. Pedikulosis kapitis
126. Pediculosis pubis
127. Scabies
128. Reaksi gigitan serangga
129. Dermatitis kontak iritan
130. Kondisi dermatitis atopik (selain yang resisten)
131. Dermatitis numularis
132. Napkin ekzema
133. Dermatitis seboroik
134. Pitiriasis rosea
135. Acne vulgaris ringan
136. Hidradenitis supuratif
137. Dermatitis perioral
138. Miliaria
139. Urtikaria akut
140. Eksantema pous akibat paparan obat, eksantema tetap karena obat
142. Vulnus laseraum, puctum
142. Bakaran ringan dan sedang meratakan kulit
143. Kekerasan tumpul
144. Kekerasan tajam