Perbaruan 144 Penyakit Dijamin BPJS Kesehatan Mulai April 2025: Inilah Yang Tertanggung!


Akulturasi

, JAKARTA – Berikut di bawah terdapat pembaruan mengenai 144 penyakit yang dik Cover oleh asuransi tersebut.
BPJS Kesehatan
pada bulan April 2025. Penyakit yang terdaftar di luar itu tidak akan tertanggung oleh BPJS.

Sebagaimana telah disebutkan, BPJS Kesehatan merupakan komponen penting dalam sistem jaminan sosial nasional dengan tujuan utama melindungi kesejahteraan kesehatan penduduk di Indonesia.

Mulai tahun 2014, undang-undang telah mengatur bahwa seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) harus terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

Dengan mengikuti BPJS Kesehatan, orang dapat memperoleh layanan kesehatan tanpa biaya atau gratis.

Walau demikian, penting untuk dipahami bahwa tidak seluruh penyakit akan dibayar oleh BPJS Kesehatan. Penyakit-penyakit berikut adalah beberapa dari kondisi-kondisi yang dicakup.

Daftar 144 penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan:

  1. Kejang demam
  2. Tetanus
  3. HIV AIDS tanpa komplikasi
  4. Tension headache
  5. Migren
  6. Bell’s Palsy
  7. Vertigo (BPPV – Benign Parokismal Posisional Vertigo)
  8. Gangguan somatoform
  9. Insomnia
  10. Benda asing di konjungtiva
  11. Konjungtivitis
  12. Perdarahan subkonjungtiva
  13. Mata kering
  14. Blefaritis
  15. Hordeolum
  16. Trikiasis
  17. Episkleritis
  18. Hipermetropia ringan
  19. Miopia ringan
  20. Astigmatism ringan
  21. Presbiopia
  22. Buta senja
  23. Otitis eksterna
  24. Otitis Media Akut
  25. Serumen prop
  26. Mabuk perjalanan
  27. Furunkel pada hidung
  28. Rhinitis akut
  29. Rhinitis alergika
  30. Rhinitis vasomotor
  31. Benda asing
  32. Epistaksis
  33. Influenza
  34. Pertusis
  35. Faringitis
  36. Tonsilitis
  37. Laringitis
  38. Asma bronchiale
  39. Bronchitis akut
  40. Pneumonia, bronkopneumonia
  41. Tuberkulosis paru tanpa komplikasi
  42. Hipertensi esensial
  43. Kandidiasis mulut
  44. Ulcus mulut (aptosa, herpes)
  45. Parotitis
  46. Infeksi pada umbilikus
  47. Gastritis
  48. Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis)
  49. Refluks gastroesofagus
  50. Demam tifoid
  51. Intoleransi makanan
  52. Alergi makanan
  53. Keracunan makanan
  54. Penyakit cacing tambang
  55. Strongiloidiasis
  56. Askariasis
  57. Skistosomiasis
  58. Taeniasis
  59. Hepatitis A
  60. Disentri basiler, disentri amuba
  61. Hemoroid grade ½
  62. Infeksi saluran kemih
  63. Gonore
  64. Pielonefritis tanpa komplikasi
  65. Fimosis

Selanjutnya…

Daftar Penyakit yang Dikover oleh BPJS Kesehatan

66. Parafimosis

67. Sindrom kekeluaran genital (Gonore dan non gonore)

68. Peradangan pada jalur kencing bagian bawah

69. Vulvitis

70. Vaginitis

71. Vaginosis bakterialis

72. Salphingitis

73. Kehamilan normal

74. Aborsi spontan komplet

75. Kekurangan zat besi dalam tubuh selama masa mengandung dapat menyebabkan anemia

76. Perpecahan perineum derajat ½

77. Abses dari folikel rambut atau kelenjar sebaceous

78. Mastitis

79. Cracked nipple

80. Inverted nipple

81. Diabetes Mellitus jenis 1

82. Kencing manis jenis 2

83. Hipoglikemi ringan

84. Malnutrisi energi protein

85. Defisiensi vitamin

86. Defisiensi mineral

87. Dislipidemia

88. Hiperurisemia

89. Obesitas

90. Anemia defiensi besi

91. Limphadenitis

92. Demam dengue, DHF

93. Malaria

94. Leptospirosis (tanpa komplikasi)

95. Reaksi anafilaktik

96. Ulkus pada tungkai

97. Lipoma

98. Veruka vulgaris

99. Moluskum kontangiosum

100. Herpes zoster tanpa adanya komplikasi

101. Morbili tanpa komplikasi

102. Varicella tanpa komplikasi

103. Herpes simpleks tanpa komplikasi

104. Impetigo

105. Impetigo ulceratif (ektima)

106. Folikulitis superfisialis

107. Furunkel, karbunkel

108. Eritrasma

109. Erisipelas

110. Skrofuloderma

112. Lepra

112. Tahap 1 dan 2 dari penyakit sifilis

113. Tinea kapitis

114. Tinea barbe

115. Tinea facialis

116. Tinea corporis

117. Tinea manus

118. Tinea unguium

119. Tinea cruris

120. Tinea pedis

121. Pitiriasis versicolor

123. Candidiasis mucocutan ringan

123. Cutaneus larvamigran

124. Filariasis

125. Pedikulosis kapitis

126. Pediculosis pubis

127. Scabies

128. Reaksi gigitan serangga

129. Dermatitis kontak iritan

130. Kondisi dermatitis atopik (selain yang resisten)

131. Dermatitis numularis

132. Napkin ekzema

133. Dermatitis seboroik

134. Pitiriasis rosea

135. Acne vulgaris ringan

136. Hidradenitis supuratif

137. Dermatitis perioral

138. Miliaria

139. Urtikaria akut

140. Eksantema pous akibat paparan obat, eksantema tetap karena obat

142. Vulnus laseraum, puctum

142. Bakaran ringan dan sedang meratakan kulit

143. Kekerasan tumpul

144. Kekerasan tajam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu Juga Mungkin Suka