Prabowo Kembali ke Indonesia usai Kunjungan di Yordania

Akulturasi


,


Jakarta


– Presiden
Prabowo
Subianto menyelesaikan kedatangannya yang formal ke Kerajaan tersebut.
Yordania
Hasyimiyah pada Senin, 14 April 2025. Deputi Bidang Protokol, Komunikasi Publik, dan Media dari Sekretariat Presiden Yusuf Permana menyampaikan bahwa kedatangan Kepala Negara di Yordania merupakan perjalanan diplomatik akhir bagi Presiden dalam berkunjung ke negara-negara Timur Tengah serta Turki.

“Setelah menyelesaikan semua agenda kunjungan di negara-negara Timur Tengah dan juga Turki, Presiden secara langsung mengembalikan diri ke Jakarta,” ujar beliau yang dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden pada hari Selasa, tanggal 15 April 2025.

Yusuf menyebut bahwa Prabowo sudah melakukan diskusi dan konsultasi saat kunjungannya ke wilayah Timur Tengah serta Turki. Kunjungan tersebut pun membuahkan beberapa perjanjian.

“Ia sudah melakukan konsultasi serta diskusi dengan seluruh pemimpin negeri dan mencapai sejumlah persetujuan serta keputusan yang bermanfaat bagi Indonesia,” jelasnya.

Di Yordania, Presiden mengungkapkan bahwa selama pertemuan dengan Raja Abdullah II bin Al-Hussein, kedua tokoh tersebut menegaskan tekad mereka untuk memperkuat hubungan kerjasama antara Indonesia dan Yordania di berbagai sektor.

“Kami mendiskusikan penguatan kolaborasi dalam berbagai sektor seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi. Benar bukan? Kami di sini membeli banyak fosfat serta potash untuk pupuk kami; ini merupakan dua komoditas yang harganya terendah di dunia,” jelas Presiden sesuai dengan pernyataan resminya.

Also Read:

Prabowo Belum Menandatangani UU TNI, Menteri Hukum Tetapkan Tak Ada Ubah Draf

Di samping itu, Presiden Prabowo menyebutkan pula bahwa masalah kemanusiaan di Gaza merupakan salah satu prioritas dalam diskusi tersebut. Menurut Pemimpin Negara ini, Indonesia dengan proaktif mendukung pencapaian truce serta bersedia membantu agar proses damai dapat berlangsung lebih cepat.

“Dalam pembicaraan tersebut, kami juga menyentuh topik terkait Gaza, yakni tentang langkah-langka humaniter yang dapat dilakukan serta mendorong agar segera adanya traktat damai. Kami siap mengajukan dukungan dalam hal apapun guna mempercepat jalannya proses perdamaian di sana,” jelasnya.