
Akulturasi
Azelia Banks dengan berani mengatakan bahwa Indonesia merupakan tempat pembuangan akhir global. Pernyataan tersebut disampaikannya melalui media sosial dan menjadi sorotan besar di platform-media digital tersebut.
Bagaimana ciri khas Azelia Banks?
Ungkapan Azealia Banks itu ditulis di akun X miliknya, @azealiaslacewig pada Jumat (11/4/2024).
Tweeteran oleh Azealia Banks itu menjadi viral.
Menurut laporan dari Tribunnews, Azealia Banks merupakan seorang penyanyi dan juga rapper berkebangsaan Amerika Serikat.
Ungkapan Azealia Banks yang viral itu bermula saat dia menyebut negara Meksiko memiliki gadis yang kuat.
Riwayat dan kekaisaran di Meksiko menjadi inspirasi bagi Azealia Banks untuk mengatakan demikian.
Tapi, beberapa netizen menyebut bahwa Meksiko tidak sebanding dengan gadis Indonesia.
“Indonesia memiliki potensi/pengaruh yang jauh lebih besar dan jauh lebih penting daripada gadis Meksiko. Entahlah bagaimana Anda tidak bisa melihat ini,” tulis warganet.
Cuitan tersebut mendapat respons panjang dari Azealia Banks.
Dengan perasaan terberat, Azealia Banks menyebut Indonesia sebagai tempat pembuangan akhir global.
Bahkan, Azealia Banks menyebut Indonesia hampir sama tercemarnya dengan India.
Ini sangat menyedihkan harus berkata demikian, namun menurut Azealia Banks di tribunnews Jumat (12/4/2025), Indonesia merupakan tempat pembuangan global. Sama seperti India, negara ini juga menjadi padang pasir yang telah rusak.
Malahan, itu menyebabkan Azealia Banks berusaha semaksimal mungkin untuk tidak mengonsumsi produk laut dari Samudra Hindia.
Azealia Banks mengatakan bahwa dia tidak akan sengaja makan apapun yang ditangkap di Laut Hindia.
Secara umum, Azealia Banks mengatakan bahwa laut di Indonesia berpotensi terkontaminasi oleh sampah yang dibawa dari seluruh dunia.
Sehingga, kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia diprediksi akan mengalami tantangan minimal selama 200 tahun mendatang.
Azealia Banks juga menyatakan bahwa Indonesia sedang menghadapi kebutuhan akan pertolongan yang signifikan.
“Masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia akibat limbah dari negara lain bisa membuat jumlah pekerja berkurang hingga 200 tahun mendatang. Singkat kata, Indonesia sangat memerlukan dukungan signifikan,” jelas Azealia Banks.
Seorang wanita berumur 33 tahun kemudian menuangkan gagasan ekstrimnya kepada beberapa individu yang sangat kaya, contohnya Elon Musk dan Jeff Bezos, dengan tujuan mengirim sampah-sampah laut ke planet Mars.
Menurut Azealia, bila diberi kesempatan untuk terbang ke luar angkasa dan mendarat di planet lain, kenapa tidak membawa serta sampah-sampah itu?
Melakukan perjalanan manusia ke planet lain hanyalah pemborosan waktu.
Segala umpatan dilontarkan Azealia Banks terkait hal tersebut.
Sebaiknya Jeff Bezos dan Elon Musk menarik limbah bodoh milik Katy Perry yang ada di bumi dan membuangnya ke Mars daripada meluncurkannya ke ruang angkasa.
Saring seluruh sampah di laut lalu hantarkan limbah tersebut ke Mars, bukan manusia yang harus dikirm kesana, layaknya ide B*O?
Hentikan pikiran tidak masuk akal itu dan jangan lagi menghabiskan waktu orang lain untuk mengeksplorasi luar angkasa, untuk apa?
Untuk bertemu dengan siapa?
Manusia takkan memperoleh apa-apa dari petualangan ruang angkasa bila keadaan lingkungan serta kesejahteraan tubuh kita tergolong buruk di planet ini,” demikian katanya.
Akhirnya, Azealia Banks mengatakan bahwa pergi ke ruang angkasa hanyalah sebuah penipuan dan pembaziran yang tidak bermanfaat.
Saya sungguh-sungguh tak memahami alasan apapun dari semua kebual tentang ruang angkasa X dan asal-usul bir.
Pada intinya, mereka merupakan upaya yang sia-sia dan boros yang takkan dapat dipertahankan oleh kebanyakan orang.
Seseorang tak bisa terbang dengan pesawat jets privat kalau nggak punya duit buat ke luar angkasa kan??” katanya sambil tertawa.
Twee Azealia Banks menekankan kembali tentang adanya laporan yang menyatakan bahwa sampah plastik dari berbagai negara di wilayah Asia sering kali terdampar di sejumlah pesisir kabupaten Natuna, provinsi Kepulauan Riau.
Kejadian semacam itu sering kali muncul di penghujung tahun.
Sampah yang beragam mulai dari botol plastik bekas minuman hingga produk kecantikan, khususnya berasal dari China, Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam sering menjadi keluhan bagi para pedagang di Pantai Tanjung.
(*/Akulturasi)
Artikel sudah tayang
tribun-jatim
Baca berita
TRIBUN MEDAN
lainnya di
Google News
Perhatikan pula berita atau detail tambahan yang ada di
Facebook
,
Instagram
,
Twitter
dan
WA Channel