
Akulturasi
, JAKARTA –
Nilai tukar rupiah
Mengenai nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS), berakhirnya sesi perdagangan Senin (14/4/2025) menunjukkan penguatan menjadi level Rp16.786,5. Di waktu yang sama,
green
terpantau melemah.
Mengutip
Bloomberg
, rupiah ditutup mengalami kenaikan sebanyak 9 poin atau 0,05% mencapai level Rp16.786,5 per dolar AS. Sedangkan indeks tersebut menjadi:
dolar AS
melemah 0,60% menuju 99,50.
Pada saat yang sama, kebanyakan mata uang di kawasan Asia menunjukkan penguatan. Yen dari Jepang naik sebesar 0,32%, sementara Won dari Korea bertambah 0,06%. Di lain pihak, Ringgit Malaysia dan Baht Thailand juga tutup lebih kuat dengan peningkatan masing-masing 0,14% dan 0,08%.
Pakar keuangan, Ibrahim Assuaibi, menunjukkan bahwa sentimen resiko sedang meningkat setelah Kantor Oval mengumumkan kalau produk elektronik tidak akan dikenakan tarif tambahan.
tarif 145%
terhadap China.
“Langkah itu memberikan sedikit penghiburan untuk perusahaan raksasa AS yang memiliki paparan impor dari China,” kata Ibrahim dalam pernyataan tertulis pada Senin (14/4/2025).
Meski demikian, Presiden AS
Donald Trump
mengindikasikan bahwa impor peralatan elektronika tetap akan dikenakan bea sebesar 20%. Trump pun telah mempersiapkan pengumuman terkait tarif tambahan yang berbeda khusus untuk produk-produk elektronik.
Dalam negerinya sendiri, Ibrahim melihat bahwa Indonesia perlu menyiapkan diri untuk menghadapi perkembangan dunia global yang dipengaruhi oleh tensi dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
“China yang saat ini mendapat tekanan bea dari AS, berpotensi meningkatkan kerja samanya dengan wilayah ASEAN. Dalam hal ini, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menjadi mitra diskusi yang solid,” ungkap Ibrahim.
Satu kemungkinan ancaman yang perlu diperhatikan adalah peningkatan impor produk Cina ke pasaran Indonesia akibat batasan oleh pasar AS. Ini dapat terwujud apabila mekanisme pemantauan perdagangan kita masih kurang ketat atau tidak cukup siap menghadapi situasi tersebut.
Selain itu, Ibrahim menganggap bahwa pendekatan diplomatik yang diambil oleh Presiden Prabowo Subianto dan pernyataan para menterinya mencerminkan tanda-tanda baik dalam menyikapi pergantian dinamis dunia.
Pada hari Selasa, tanggal 15 April 2025, ia memprediksi bahwa nilai tukar rupiah kemungkinan akan bergejolak namun akhirnya melemah dalam kisaran antara Rp16.740 hingga Rp16.790 per dolar Amerika Serikat.