Detik-Detik Terakhir Ray Sahetapy: Anak Bisikan Pesan Penting Sebelum Damar Wening


Laporan jurnalis Akulturasi, Devi Agustiana


Akulturasi

– Keluarga tetap ingat betul tentang saat-saat menjelang kematian Ray Sahetapy pada hari Selasa (1/4/2025). Anak bungsunya, Rama Sahetapy, menceritakan pesan pamungkas yang diberikan oleh ayahnya dalam menit-menit akhir kehidupannya.

Penuh emosi, Rama mengungkapkan permintaan maaf atas nama kakak-kakaknya serta ibundanya, Dewi Yull.

“Pada akhirnya, dia (yang menemani) karena masalah kesehatan; bicaranya menjadi sulit dan sering kali ia melupakan hal-hal. ‘Ayah, jika kami –Surya, Raya, Merdi– telah melakukan kesalahan, mohon ampun dari Anda. Ibu juga ingin mengucapkan permintaan maaf bila pernah berbuat salah, namun semuanya sudah dimaafkan oleh keluarga termasuk diriku sendiri, Surya, Raya, serta ibu,’ itu adalah perkataanku yang kukirimkan kepada ayah,” ungkap Rama Sahetapy seusai meresmikan upacara tahlil untuk almarhum Ray Sahetapy di daerah Bintaro, Tangerang Selatan pada hari Senin tanggal 7 April tahun 2025 malam tersebut.

Rama menjelaskan bahwa bapaknya adalah seorang yang keras kepala. Meskipun sudah terkena pantangan makanan akibat diabetes, Ray Sahetapy pernah ragu untuk mematuhi petunjuk dari dokter.

Anak-anak juga perlu berpikir keras untuk membimbing sang bapa sehingga ia mulai merombak gaya hidupnya. Akan tetapi, sikap Ray saat ini malah menjadikan dirinya sebuah kenangan abadi di hati Rama.

“Dulu salah satu hal saya kangenin keras kepalanya almarhum (Ray), karena waktu awal mulai sakit diabetes sering kami nasihatin jangan makan ini. Tapi ya semua orang tau almarhum keras kepala.”

“Saat masih hidup, dia juga punya caranya sendiri untuk bersikeras terus melakukan sesuatu, seperti contohnya saat memakankan permen coklat ‘mengapa tidak menikmatinya jika ini adalah ciptaan Tuhan?’ Awalnya aku melihatnya sebagai hal yang biasa saja dan merespons dengan ‘wah mengapa bisa begitu.’ Namun belakangan ini, ketika kupikir lagi tentang itu, ternyata ada rindunya bagi diriku,” kenang Rama.

Selanjutnya, dia menambahkan bahwa sang bapak sangat dekat dengan para cucunya. Bahkan, Rama pernah menerima pesan tentang keharusan mempersembahkan pendidikan penuh serta cinta kepada buah hati mereka.

Orang yang sudah meninggal itu adalah figur yang sangat baik dan istimewa bagi para cucunya. Kata-kata terakhir yang kuingat dari beliau ialah ‘berilah semua hal kepada cucuku, beri segalanya untuk anak-anakmu. Kau harus menjadi orang tua yang luar biasa untuk anak-anakmu,’ ungkap Rama.

Diketahui aktor senior Ray Sahetapy meninggal dunia usai mengidap diabetes pada 2017, kemudian terserang stroke pada 2023. Jenazah Ray Sahetapy telah dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (4/4/2025).

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu Juga Mungkin Suka