Inflasi Naik ke 1,65%, Bawang dan Cabai Terus Dorong Kenaikan Harga


PALANGKA RAYA, Akulturasi.CO

– Tren inflasi di seluruh negeri semakin naik. BPS Republik Indonesia melaporkan bahwa inflasi bulanan hingga Maret 2025 adalah 1,65%, melebihi angka pada Februari 2025 serta periode setara tahun sebelumnya. Lonjakan tersebut utamanya disebabkan oleh peningkatan harga beberapa jenis barang kebutuhan pokok, antara lain bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit.

Ketua komoditas yang memicu mayoritas inflasi menjadi fokus dalam Pertemuan Koordinasi (Rakor) tentang Penguatan Kontrol Inflasi serta sosialisasi Pelaksanaan Sekolah Unggulan Garuda yang berlangsung secara daring dan disertai oleh Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalimantan Tengah untuk Urusan Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, dari Ruang Rakernya Bajakah, lantai dua kantor Gubernur, pada hari Senin (14/04).

Rapat koordinasi tersebut diketuai oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir. Pada kesempatannya memberikan arahan, Tomsi meminta para kepala daerah mendukung penanaman produk lokal guna meningkatkan ketahanan pangan serta menstabilkan harga.

“Meskipun tidak begitu besar, namun cukup untuk memenuhi keperluan warganya di desa mereka sendiri. Pastinya perlu benar-benar mampu mengontrol harga dari beberapa produk seperti bawang merah, cabai merah, serta cabai rawit,” jelas Tomsi.

Pada saat yang sama, Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan bahwa tingkat inflasi tahunan (Year on Year) untuk Maret 2025 dibandingkan dengan Maret 2024 mencatat angka sekitar 1,03%. Lonjakan biaya bahan makanan tetap menjadi faktor utama dalam inflasi bulanan tersebut.

“Inflasi bulanan pada Maret 2025 cenderung lebih meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya serta Maret 2024. Di sisi lain, inflasi tahunan untuk Maret 2025 naik jika disbanding bulan terdahulu tetapi masih di bawah angka yang dicatat pada Maret 2024,” jelas Amalia.

Dia menyebutkan bahwa di samping masalah bahan makanan, kenaikan harga umum ini juga disebabkan oleh penghentian program subsidi listrik sebesar 50%. Penyesuaian tarif listrik pun ikut menekan para konsumen untuk membayar biaya yang lebih tinggi daripada bulan Februari lalu.

Khususnya, barang-barang yang berkontribusi signifikan pada inflasi bulan Maret tahun 2025 meliputi bawang merah (24,07%), cabe rawit (13,67%), serta daging ayam ras (1,64%). Historically speaking, ketiganya sering kali menunjukkan peningkatan harga selama periode Ramadan dan Lebaran.

Amalia menyebutkan bahwa rata-rata harga bawang merah pada pekan kedua April tahun 2025 melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP) dan mengalami peningkatan sebesar 8,67% jika dibandingkan dengan data dari Maret. Untuk cabai merah terjadi kenaikan sebanyak 3,79%. Sementara itu, untuk jenis cabai rawit malah mengalami penurunan sekitar 6,15% dibandingkan periode bulan sebelumnya.

Berikut adalah informasinya, acara Rakor Pengendalian Inflasi kali ini diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan sosialisasi Sekolah Unggulan Garuda. Menteri Dikti Saintek Stella Christie mengungkapkan bahwa proyek sekolah ini berasal dari ide Presiden RI Prabowo Subianto untuk mencapai kualitas pendidikan yang merata, terlebih pada sektor ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Bapak Presiden Prabowo Subianto menggarisbawahi pentingnya fokus pada sektor ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu aspek yang perlu ditingkatkan di Indonesia saat ini adalah akses. Kami berharap dapat menyediakan pendidikan bermutu,” jelas Stella.

Setelah rapat koordinasi, Yuas Elko menyampaikan pesan untuk tetap waspada dan mencegah kemungkinan kenaikan harga pada semua dinas teknis di Kalimantan Tengah, dengan fokus utama pada barang-barang kebutuhan dasar yang bisa menjadi penyebab inflasi. Dia juga menekankan bahwa meskipun tingkat inflasi di daerah tersebut masih dalam batasan aman, perlu tetap ada pengawasan ketat atas kondisi ini.

Rapat tersebut juga disertai oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Tengah, seluruh Kepala Organ Perangkat Daerah (OPD), serta perwakilan dari lembaga vertikal yang relevan.

mmckalteng

)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kamu Juga Mungkin Suka