
Akulturasi
,
Jakarta
– Kejaksaan Agung meninjau ulang pemeriksaan terhadap saksi dalam perkara dugaan tersebut.
korupsi Pertamina
Dalam pengelolaan minyak mentah serta hasil produksi kilang di PT Pertamina, Sub Holding, dan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama dari tahun 2018 sampai 2023, kali ini pihak penuntut umum melalui Direktorat Penyidikan yang berada di bawah Jaksa Agung Muda Bidang Tindakan Melawan Hukum Spesifik telah menginterogasi total enam orang sebagai saksi.
“Pemeriksaan saksi diselenggarakan guna menguatkan bukti serta menambah kelengkapan berkas dalam kasus yang bersangkutan,” ungkap Kepala Pusat Informasi Hukum Kejaksaan Agung Harli Siregar dari Jakarta seperti tertulis pada pernyataan resmi bernomor PR-315/021/K.3/Kph.3/04/2025, hari Selasa tanggal 15 April 2025.
Berikut adalah keenam saksi yang telah diselidiki:
1. DPR bertindak sebagai Direktur Utama di PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Persero dari tanggal 24 Juli 2015 hingga 24 Agustus 2016.
2. FTR selaku Manager Market Research & Data Analysis PT Kilang Pertamina Internasional.
3. ABN sebagai Manajer Umum PT KPI Satuan Kerja RU-VI di Balikpapan.
4. YT sebagai Manajer Umum PT KPI Divisi Unit Pengolahan Minyak Nomor IV di Balongan.
5. WSW sebagai Manajer Umum PT KPI Unit Pengolahan Minyak (RU-IV) Cilacap.
6. EJU sebagai Wakil Presiden Proses dan Fasilitas di PT Kilang Pertamina Internasional.
Sehari sebelumnya, dalam kasus yang sama, Kejaksaan Agung juga sudah menginterogasi sembilan orang saksi. Menurut keterangan Harli, kebanyakan di antara mereka adalah asisten manajer serta manager dari PT Kilang Pertamina Internasional.
“Para pekerja pada tingkat asisten manajer dan manajer itu dicek dalam posisi mereka sebagai saksi untuk kasus yang melibatkan Pertamina, perusahaannya, serta kontrakornya,” ujar Harli seperti dilansir dari rilis resmi, Senin.
Hingga saat ini, total 9 orang tersangka sudah ditentukan dalam kasus diduga penyuapan terkait pembelian impor minyak mentah yang dilakukan oleh salah satu anak perusahaan milik Pertamina ketika cadangan nasional masih mencukupi. Dari jumlah tersebut, enam individu berasal dari Sub Holding Pertamina sedangkan sisanya yaitu tiga orang lagi merupakan warga swasta.
Mereka terdiri dari Direktur Utama Pertamina Patra Niaga (PPN) Riva Siahaan, Direktorat Optimasi Feedstock & Produk di PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), yaitu Sani Dinar Saifuddin, serta Direktur PT Pertamina International Shipping yang bernama Yoki Firnandi. Selanjutnya ada Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga dengan nama Maya Kusmaya, Vice President operasi perdagangan PT Pertamina Patra Niaga yakni Edward Corne, dan juga Vice President Manajemen Bahan Bakar PT KPI berinisial Agus Purwono.
Berikut ini adalah tiga perusahaan swasta yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut:
korupsi Pertamina
Berikut ini adalah Beneficial Owner dari PT Navigator Khatulistiwa: Muhammad Kerry Adrianto Riza, yang juga menjabat sebagai Komisaris di PT Navigator Khatulistiwa serta di PT Jenggala Maritim bersama Dimas Werhaspati. Selain itu, ada pula Joede Gading Ramadhan, yang merupakan Komisaris di PT Jenggala Maritim dan juga di PT Orbit Terminal Merak.